logo Kompas.id
β€Ί
Ilmu Pengetahuan & Teknologiβ€ΊIroni Orang Moi Mencari...
Iklan

Ironi Orang Moi Mencari Kesejahteraan lewat Sawit

Selama berpuluh-puluh tahun, suku Moi yang tersebar di Distrik Segun, Kabupaten Sorong, Papua Barat, tidak pernah merasakan kesejahteraan. Ini menjadi celah perusahaan sawit untuk merambah hutan mereka.

Oleh
PRADIPTA PANDU
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/YH3vuZgHNmMQ9EDujA5OqbYy3sU=/1024x575/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F09%2F20210920_123400-01_1632829527.jpeg
KOMPAS/PRADIPTA PANDU

Potret masyarakat di Kampung Waimon, Distrik Segun, Kabupaten Sorong, Papua Barat, Senin (20/9/2021). Kampung Waimon merupakan salah satu kampung yang tertinggal di Sorong. Sejak belasan tahun yang lalu, akses jalur darat ke Kampung Waimon terputus akibat kondisi alam dan sampai sekarang belum ada perbaikan kembali.

Sudah menjadi rahasia umum bahwa masih banyak daerah terpencil, khususnya di Indonesia timur, yang belum mendapatkan sarana dan prasarana yang layak dan memadai. Kampung Waimon di Distrik Segun, Sorong, merupakan salah satu contohnya.

Butuh waktu sekitar tujuh jam perjalanan darat dan air untuk sampai ke Kampung Waimon dari pusat Kota Sorong. Selama tiga jam waktu dihabiskan untuk perjalanan darat dan empat jam perjalanan air. Perjalanan darat harus menggunakan mobil jenis offroad, yaitu bergardan ganda yang tahan terhadap jalanan curam, bergelombang, dan berlumpur. Sementara perjalanan di air menggunakan perahu dengan kapasitas lima hingga 10 penumpang.

Editor:
Ichwan Susanto
Bagikan