Sistem Peringatan Dini Longsor Berbasis Sensor
Longsor menjadi jenis bencana hidrometeorologi yang kerap menghantui sejumlah daerah. Area-area rawan longsor perlu sistem peringatan dini yang hasil analisisnya akurat dan cepat diterima masyarakat.
Sampai saat ini masih banyak daerah rawan longsor di Indonesia yang belum memiliki sistem peringatan dini sehingga menimbulkan korban jiwa saat terjadi bencana. Peneliti dari Universitas Indonesia mengembangkan sistem peringatan dini longsor berbasis sensor laser yang didukung kemampuan internet dan harga yang terjangkau.
Berdasarkan data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sejak 1 Januari hingga 25 September 2021 terjadi 362 bencana longsor di berbagai wilayah di Indonesia. Longsor tercatat menjadi bencana dengan intensitas tertinggi ketiga setelah banjir (814 kejadian) dan puting beliung (500 kejadian).