logo Kompas.id
β€Ί
Ilmu Pengetahuan & Teknologiβ€ΊUpaya Penyelamatan Ibu dan...
Iklan

Upaya Penyelamatan Ibu dan Bayi Perlu Ditingkatkan

Pandemi Covid-19 telah menyebabkan layanan kesehatan pada ibu dan bayi menurun. Fokus penanganan kesehatan ibu dan bayi di fasilitas kesehatan pun perlu kembali ditingkatkan tidak hanya untuk menangani Covid-19 saja.

Oleh
DEONISIA ARLINTA
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/cC1rWOn2XqNRCFAYqgYGFfpodI4=/1024x608/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F07%2Fc235e2c0-c0e0-4346-bec0-bff547563b37_jpg.jpg
Kompas/Bahana Patria Gupta

Ibu hamil antre untuk mengikuti tes usap massal ibu hamil di GOR Pancasila, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (28/7/2020). Tes usap gratis dilakukan kepada ibu hamil yang memasuki usia kandungan 37 minggu. Tes tersebut merupakan usaha pemerintah kota setempat untuk melindungi keselamatan ibu dan bayi di tengah pandemi Covid-19.

JAKARTA, KOMPAS β€” Angka kematian ibu dan bayi di Indonesia cukup tinggi. Padahal, hal tersebut menjadi indikator penting dalam penentuan derajat kesehatan masyarakat. Upaya penguatan keselamatan ibu dan anak pun perlu ditingkatkan.

Berdasarkan data Survei Penduduk Antar-Sensus (Supas) 2015, angka kematian ibu (AKI) di Indonesia mencapai 305 per 100.000 kelahiran hidup. Sementara angka kematian bayi (AKB) tercatat 24 kasus per 1.000 kelahiran hidup.

Editor:
Aloysius Budi Kurniawan
Bagikan