logo Kompas.id
β€Ί
Ilmu Pengetahuan & Teknologiβ€ΊTata Kelola Masyarakat Adat...
Iklan

Tata Kelola Masyarakat Adat dan Komunitas Lokal Bawa Perlindungan Alam dan Kesejahteraan

Hasil penelitian terbaru menemukan bahwa upaya konservasi yang dilakukan masyarakat adat dan komunitas lokal memberikan hasil terbaik dalam jangka panjang dibandingkan yang dilakukan pihak eksternal.

Oleh
PRADIPTA PANDU
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/BBU9P6JoEPpJApH9SsmA_fiAwnU=/1024x655/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F09%2F2019%2F09%2Fc0%2F485%2F20190921IDO_Rimba_Terakhir3JPG%2F20190921IDO_Rimba_Terakhir3SILO.jpg
KOMPAS/DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO

Babual Bajarupis atau rakit bambu yang merupakan alat transportasi masyarakat Dayak Tomun di Kabupaten Lamandau, Kalimantan Tengah, yang menjadi salah satu perlombaan di Festival Rimba Tearkhir, Minggu (15/9/2019). Festival ini dilaksanakan sebagai bentuk perjuangan dan perlawanan masyarakat adat mempertahankan hutannya yang tersisa.

Hasil penelitian terbaru menemukan bahwa upaya konservasi yang dilakukan masyarakat adat dan komunitas lokal memberikan hasil terbaik dalam jangka panjang. Fakta ini terungkap setelah tim peneliti mempelajari hasil dari 169 proyek konservasi di seluruh dunia, terutama di Afrika, Asia, dan Amerika Latin.

Penelitian tentang keberhasilan konservasi yang dilakukan oleh tim peneliti dari University of East Anglia (UEA), Inggris, dan mitra di Perancis tersebut telah terbit di jurnal Ecology and Society, 2 September 2021. Tim peneliti mengidentifikasi dan menganalisis tata kelola seperti pengaturan dan pengambilan keputusan dalam upaya konservasi memengaruhi alam dan kesejahteraan masyarakat adat maupun komunitas lokal.

Editor:
Ichwan Susanto
Bagikan