logo Kompas.id
β€Ί
Ilmu Pengetahuan & Teknologiβ€ΊVarian Delta Masih Paling...
Iklan

Varian Delta Masih Paling Berbahaya dan Memunculkan Garis Keturunan Baru

Varian Mu SARS-CoV-2 yang mulai menjadi perhatian WHO mampu menghindari proteksi yang terbentuk, baik oleh infeksi alami maupun vaksin. Namun, varian Delta hingga saat ini masih jadi varian yang paling berbahaya.

Oleh
Ahmad Arif
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/NOOyX92E0Lpv2bt3adIDodBvDpk=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F07%2F80b42bc4-3539-405a-8c13-0843ea7194b6_jpg.jpg
Kompas/Heru Sri Kumoro

Mural untuk merespons pandemi Covid-19 menghiasi tiang jalan layang di Jalan Ciledug Raya, Jakarta Selatan, Kamis (1/7/2021). Masuknya varian baru Covid-19 (Delta) di Indonesia membuat angka penularan Covid-19 melonjak.

JAKARTA, KOMPAS β€” Varian Delta yang lebih menular tetap menjadi jenis SARS-CoV-2 yang paling mengkhawatirkan meskipun telah muncul varian Mu. Subvarian Delta bermunculan di Indonesia, sedangkan varian Mu sejauh ini belum ditemukan.

”Varian Delta atau B.1.617.2 beranak pinak menjadi banyak sublineage (garis keturunan). Sudah sampai AY.25 atau B.1.617.25, sedangkan di Indonesia yang ditemukan dominan AY.23 dan AY.24,” kata Kepala Pusat Genom Nasional Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Safarina G. Malik, di Jakarta, Rabu (8/9/2021).

Editor:
Adhitya Ramadhan
Bagikan