logo Kompas.id
β€Ί
Ilmu Pengetahuan & Teknologiβ€ΊKenaikan Permukaan Laut...
Iklan

Kenaikan Permukaan Laut Ekstrem Kian Sering Terjadi di Dunia

Banjir besar seratus tahun sekali yang belakangan terjadi di sebagian wilayah pesisir dunia diperkirakan menjadi agenda tahunan atau lebih sering lagi di masa mendatang. Fenomena alam ini juga mengancam Indonesia.

Oleh
Ichwan Susanto
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/t67S8-R2O2enqQa69hBEk7hZl_E=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F08%2Fc04fed38-6c62-4023-8986-d5e39a17b455_jpg.jpg
KOMPAS/AGUS SUSANTO

Foto udara mushala Waladuna yang terendam air laut di sekitar tanggul pengaman pantai di Muara Baru, Jakarta Utara, Kamis (19/8/2021). Mushala yang diresmikan penggunaannya pada 26 Desember 1996 itu mulai terendam rob sejak awal 2000.

DELFT, SENIN β€” Studi terbaru memprediksi kenaikan permukaan laut yang ekstrem di sepanjang garis pantai di seluruh dunia, termasuk Indonesia, akan terjadi 100 kali lebih sering pada akhir abad ini. Hal itu selaras dengan hasil laporan jurnalisme data Kompas baru-baru ini yang menunjukkan 199 kota pesisir di Indonesia bakal terkena banjir rob tahunan pada 2050.

Harian Kompas dalam laporan jurnalisme datanya pada 20 Agustus 2021 menunjukkan, sekitar 8,6 juta warga di Indonesia terdampak banjir rob tahunan pada 2050. Banjir rob tersebut melanda 199 kota pesisir di berbagai daerah di Tanah Air.

Editor:
evyrachmawati
Bagikan