logo Kompas.id
β€Ί
Ilmu Pengetahuan & Teknologiβ€ΊHarga Tes PCR Turun, tetapi...
Iklan

Harga Tes PCR Turun, tetapi Tes dan Lacak Tidak Membaik

Penurunan harga tes PCR mesti diimbangi dengan peningkatan pemeriksaan dan pelacakan kasus Covid-19. Tanpa upaya itu, situasi pandemi di sejumlah daerah sulit dikendalikan.

Oleh
Ahmad Arif
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/VC4AYP1suciKAr3qYvELfUT_9p8=/1024x684/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F07%2F13d6bcef-251c-4faf-a28b-769c25b201df_jpg.jpg
KOMPAS/KRISTIAN OKA PRASETYADI

Sampel usap diambil dari tenggorokan seorang warga, Selasa (27/7/2021), di Wanea, Manado, Sulawesi Utara, untuk melacak sebaran Covid-19 dengan tes reaksi berantai polimerase (PCR).

JAKARTA, KOMPAS β€” Penurunan harga pemeriksaan dengan metode reaksi berantai polimerase (PCR) tidak secara otomatis bisa memutus rantai penularan Covid-19. Pemerintah harus memperbanyak tes gratis dan mempercepat prosesnya dalam rangka pelacakan dan upaya penemuan kasus.

”Kami menerima banyak keluhan warga terkait tes PCR. Untuk tes mandiri masih terlalu mahal, sedangkan tes gratis oleh puskesmas amat terbatas, lama pelaksanaannya, dan hasilnya juga lama keluar,” kata Amanda Tan dari LaporCovid-19, di Jakarta, dalam diskusi daring, Jumat (20/8/2021).

Editor:
evyrachmawati
Bagikan