logo Kompas.id
β€Ί
Ilmu Pengetahuan & Teknologiβ€ΊPresiden Minta Biaya Tes PCR...
Iklan

Presiden Minta Biaya Tes PCR Diturunkan

Presiden Joko Widodo meminta harga tes PCR di Indonesia di kisaran Rp 450.000 sampai Rp 550.000 atau diturunkan dari tarif saat ini. Lama tes pun agar dipercepat. Ini bisa mendukung untuk memperbanyak tes dan lacak.

Oleh
Ahmad Arif
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/YqCpLjWwMmBahn-FAl3kV5_vMMI=/1024x684/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F07%2F5802ee26-9c21-4aea-8b2d-8604ce2d8337_jpg.jpg
KOMPAS/KRISTIAN OKA PRASETYADI

Petugas mengambil sampel usap dari hidung seorang warga untuk uji reaksi rantai polimerase (PCR) di Wanea, Manado, Sulawesi Utara, Selasa (27/7/2021). Selama pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat, 4.413 sampel harus diambil di seluruh wilayah Sulut setiap hari untuk uji PCR ataupun tes cepat antigen.

JAKARTA, KOMPAS β€” Tingginya biaya tes Covid-19 dengan polimerase rantai ganda di Indonesia menjadi salah satu hambatan dalam penanganan pandemi di Indonesia. Presiden Joko Widodo meminta agar biaya tes ini bisa diturunkan.

”Saya sudah berbicara dengan Menteri Kesehatan mengenai hal ini, saya minta agar biaya tes PCR (polimerase rantai ganda) berada di kisaran antara Rp 450.000 dan Rp 550.000,” kata Presiden melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden, Minggu (15/8/2021).

Editor:
Ichwan Susanto
Bagikan