logo Kompas.id
β€Ί
Ilmu Pengetahuan & Teknologiβ€ΊInfrastruktur Riset Terbuka...
Iklan

Infrastruktur Riset Terbuka dapat Memperluas Akses Penelitian

Riset terbuka terus diaplikasikan di Indonesia, di antaranya dengan berbagi infrastruktur laboratorium. Ini akan menghemat pengadaan dan perawatan serta memaksimalkan penggunaannya.

Oleh
PRADIPTA PANDU
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/0AKYT5KURYH0TzfeT81GIU-Ab4c=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F03%2F88ce5642-5e3c-4a7b-b5b8-465cb21c3b4b_jpg.jpg
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO

Peneliti melakukan penelitian di laboratorium Pusat Riset Obat Modern Asli Indonesia (OMAI) di Dexa Laboratories of Biomolecular Sciences, kawasan industri Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (11/3/2020).

JAKARTA, KOMPAS β€” Selain sumber daya manusia dan teknologi, peran infrastuktur juga sangat penting dalam meningkatkan ekosistem riset serta daya saing bangsa. Penggunaan infrastruktur riset terbuka atau berbagi pakai dapat memperluas akses penelitian serta mengurangi fragmentasi dalam pengelolaan fasilitas, sumber daya, dan pemanfaatan iptek.

Direktur Pendidikan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kementerian Perencanaan dan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Tatang Muttaqin mengatakan, infrastruktur iptek strategis telah menjadi sasaran atau indikator prioritas nasional.

Editor:
Ichwan Susanto
Bagikan