logo Kompas.id
โ€บ
Ilmu Pengetahuan & Teknologiโ€บInteraksi Obat Bisa Berdampak ...
Iklan

Interaksi Obat Bisa Berdampak Positif ataupun Negatif, Pemantauan Diperlukan

Selain interaksi akibat mengonsumsi dua jenis obat atau lebih, interaksi obat juga bisa muncul antara obat dan makanan atau minuman yang dikonsumsi. Interaksi juga bisa muncul antara konsumsi obat dan kondisi medisnya.

Oleh
DEONISIA ARLINTA
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/RhT3k5JpXWIWHRMi9MAoDuKdhLg=/1024x681/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F03%2F66d810fb-4199-488c-b074-8d74e23e22d1_jpg.jpg
KOMPAS/KRISTIAN OKA PRASETYADI

Petugas Poli Tuberkulosis Puskesmas Sario Manado, Sulawesi Utara, Ivonna Paendong, menunjukkan obat paket stop tuberkulosis, Rabu (18/3/2020). RHZE yang berbungkus merah diminum selama dua bulan pertama pengobatan, sedangkan RH yang berbungkus kuning diminum selama empat bulan.

JAKARTA, KOMPAS โ€” Interaksi obat bisa muncul ketika seseorang mengonsumsi lebih dari satu jenis obat secara bersamaan. Interaksi yang muncul bisa berdampak positif ataupun negatif. Karena itu, pemantauan atau monitoring dari petugas kesehatan diperlukan ketika pasien harus mengonsumsi lebih dari satu jenis obat.

โ€Pada dasarnya, tidak ada obat yang tidak menimbulkan efek samping. Jika harus mengonsumsi lebih dari satu obat, bisa memungkinkan adanya interaksi, baik positif maupun negatif. Kadang juga suatu obat perlu dikonsumsi untuk mengatasi efek samping dari obat lainnya,โ€ ujar Guru Besar Fakultas Farmasi Universitas Indonesia Retnosari Andrajati di Jakarta, Sabtu (24/7/2021).

Editor:
Ichwan Susanto
Bagikan