logo Kompas.id
β€Ί
Ilmu Pengetahuan & Teknologiβ€ΊLetusan Toba Tak Terlalu...
Iklan

Letusan Toba Tak Terlalu Pengaruhi Iklim di Wilayah Manusia Purba Tinggal

Simulasi oleh para peneliti memprediksi iklim di belahan Bumi bagian selatan, seperti Afrika dan India, relatif terlindung dengan pendinginan suhu tidak mencapai lebih dari 4 derajat celsius.

Oleh
PRADIPTA PANDU
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/DPPUJ1fhCE13QBXHGziMCGeXCUg=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F02%2Fkompas_tark_16985419_126_0.jpeg
KOMPAS/RADITYA HELABUMI

Panorama Danau Toba, Sumatera Utara, dilihat dari gardu pandang Tele yang berada di sisi barat danau. Danau Toba yang memiliki luas 1.780 kilometer persegi ini terbentuk dari letusan Gunung Toba sekitar 73.000 tahun lalu.

Letusan dahsyat supervolcano Toba  di Sumatera 74.000 tahun lalu menyebabkan gangguan iklim parah di banyak wilayah di dunia. Namun, hasil studi terbaru menunjukkan dampak dari letusan gunung Toba tidak memengaruhi iklim secara signifikan di wilayah tempat tinggal manusia purba. Peneliti pun memperkirakan manusia purba bisa bertahan hidup dan selamat dari dampak letusan Toba tersebut.

Letusan super-Toba adalah letusan gunung berapi terbesar dalam 2 juta tahun terakhir. Para ahli vulkanologi memperkirakan, saat meletus, Toba mengeluarkan 720 hingga 1.300 mil kubik magma dan abu vulkanik mencapai 25 mil atau 40.225 kilometer.

Editor:
Ichwan Susanto
Bagikan