logo Kompas.id
β€Ί
Ilmu Pengetahuan & Teknologiβ€ΊJalan Trans-Papua Dinilai...
Iklan

Jalan Trans-Papua Dinilai Korbankan 22.000 Hektar Tutupan Hutan

Pada tahun 2001-2019, tutupan hutan seluas 22.009 hektar hilang akibat pembangunan jalan trans-Papua. Tutupan hutan itu, antara lain, berada di hutan lindung dan konservasi.

Oleh
Ichwan Susanto
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/vVD8Za_ygEUgQPibQAaFsedoLaM=/1024x608/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F04%2F0f6da4b1-44a6-4616-a732-78fcce5fa9f5_jpg.jpg
KOMPAS/RADITYA HELABUMI

Sebagian ruas jalan yang telah diaspal pada akses Manokwari-Pegunungan Arfak, Papua Barat, Rabu (14/4/2021). Infrastruktur transportasi masih menjadi salah satu kendala dalam pembangunan wilayah di Papua Barat. Belum memadainya kuantitas dan kualitas jalan serta jembatan menghambat akses menuju wilayah Pegunungan Arfak dari Manokwari sebagai ibu kota Provinsi Papua Barat. Pegunungan Arfak yang memiliki potensi pariwisata dan pertanian merupakan pemekaran wilayah dari Manokwari.

JAKARTA, KOMPAS β€” Studi Wahana Lingkungan Hidup Indonesia menunjukkan pembangunan jalan trans-Papua pada periode 2001-2019 telah mengurangi tutupan hutan seluas 22.009 hektar serta merusak 2.195 hektar gambut dan karst. Di sisi lain, dampak sosial berupa degradasi relasi maupun perubahan perilaku perlu diwaspadai karena dapat menjadi modal timbulnya konflik.

Terkait hal itu, pemerintah diminta mengkaji ulang rencana pembangunan jalan trans-Papua dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 untuk meminimalkan dampak ini. Beberapa di antaranya ialah agar pembangunan mengedepankan partisipasi publik atau tak bersifat top-down.

Editor:
evyrachmawati
Bagikan