logo Kompas.id
β€Ί
Ilmu Pengetahuan & Teknologiβ€Ί63 Persen Indonesia Kemarau,...
Iklan

63 Persen Indonesia Kemarau, Nusa Tenggara Awas Kekeringan

BMKG mencatat hari tanpa hujan terpanjang terjadi di Pos Hujan Sape 2, Nusa Tenggara Barat, dan Oepoi di Nusa Tenggara Timur selama 87 hari. NTT dan NTB mengalami hari tanpa hujan yang panjang, lebih dari 20 hari.

Oleh
Ahmad Arif
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/Fj4PsnOngYzAYG2zVhtI860geY0=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F06%2Fcddccb70-b520-4e5a-8dc0-048c4cc1fb43_jpeg.jpg
KOMPAS/ISMAIL ZAKARIA

Sahabudin (46) menanam tembakau pada lahan yang mereka sewa di Desa Teruwai, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Rabu (30/6/2021). Sahabudin terpaksa menanam ulang karena tembakau yang dia tanam sebelumnya dan berusia sekitar tiga minggu rusak. Kerusakan itu disebabkan anomali cuaca berupa hujan dengan intensitas tinggi di musim kemarau yang melanda kawasan tersebut selama beberapa hari terakhir. Data sementara Dinas Pertanian Lombok Tengah, ada sekitar 2.000 hektar (dari total 9.000 hektar) tanaman tembakau yang tersebar di delapan kecamatan di Lombok Tengah rusak.

JAKARTA, KOMPAS β€” Sebanyak 63,16 persen zona musim di wilayah Indonesia telah memasuki musim kemarau. Bahkan, sebagian wilayah Nusa Tenggara Timur telah memasuki periode hari tanpa hujan dalam kategori ekstrem, yaitu lebih dari 60 hari. Sekalipun demikian, masih ada sejumlah wilayah yang dilanda banyak hujan.

Perkembangan musim kemarau ini disampaikan Kepala Subbidang Informasi Iklim dan Kualitas Udara Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Siswanto, Selasa (6/7/2021).

Editor:
Ichwan Susanto
Bagikan