logo Kompas.id
β€Ί
Ilmu Pengetahuan & Teknologiβ€ΊPolusi Suara dan Sampah Masih ...
Iklan

Polusi Suara dan Sampah Masih Menjadi Ancaman Mamalia Laut

Lebih dari 30 spesies hewan mamalia laut tinggal dan melintas di perairan Indonesia. Keberadaan mereka hingga kini terancam polusi udara dan plastik, ataupun sampah alat tangkap.

Oleh
PRADIPTA PANDU
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/ygDD-Erxp5jRcUcCnKuL5Bg318Q=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F05%2F491972_getattachmentc81857da-73e8-4da2-941a-faf6fdcbcf99483499.jpg
KOMPAS/HERU SRI KUMORo

Sekelompok kawanan lumba-lumba melintas di dekat perairan Kaombo yang sejak dua tahun dilindungi secara adat oleh masyarakat Desa Wali, Binongko, Wakatobi, Selasa (26/9/2017). Perairan Wakatobi menjadi perlintasan mamalia laut ini.

JAKARTA, KOMPAS β€” Mamalia laut di perairan Indonesia sangat rentan terhadap ancaman, antara lain, jerat jaring, polusi gelombang suara, sampah plastik, ataupun alat tangkap ikan yang dibuang sembarangan ke laut. Upaya konservasi perlu ditingkatkan karena Indonesia telah menetapkan mamalia laut sebagai fauna dilindungi sejak lebih dari 20 tahun yang lalu.

Director Apex Environmental Benjamin Kahn mengemukakan, perairan Indonesia merupakan salah satu titik habitat penting bagi mamalia laut. Sekitar 35 jenis mamalia laut berada di perairan Indonesia. Sebagian mamalia tersebut memang berhabitat di perairan Indonesia dan sebagian lainnya hanya melintas atau bermigrasi.

Editor:
Ichwan Susanto
Bagikan