logo Kompas.id
β€Ί
Ilmu Pengetahuan & Teknologiβ€ΊDua Arus Besar Pembauran...
Iklan

Dua Arus Besar Pembauran Populasi di Wallacea

Peneliti menemukan pola sejarah populasi yang dinamis di Zona Wallacea. Terjadi perubahan pola genetik yang ekstensif di kawasan ini sekitar 15.000 tahun lalu dan 3.000 tahun lalu, karena kedatangan kelompok migran baru.

Oleh
Ahmad Arif
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/2_LW6zHBAzN9-FrSND3MqillSZM=/1024x678/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F03%2Fab414d16-3dfa-4836-b5f5-5ecd15172127_jpg.jpg
Kompas/Priyombodo

Masyarakat adat menggiring babi untuk disembelih di rangkaian upacara Wae Sao atau pemasangan atap rumah di Kampung adat Bena di Desa Tiworiwu, Kecamatan Jerebu\'u, Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur, Selasa (6/8/2019). Selain babi, juga disembelih dua ekor kerbau pada puncak upacara tersebut.

JAKARTA, KOMPAS-Migrasi populasi ke Pulau Papua telah terjadi sejak 50.000 tahun lalu dengan menyeberangi pulau-pulau di zona Wallacea. Namun, penghunian setelahnya belum banyak diketahui karena minimnya tinggalan arkeologis. Kajian genetika terbaru menunjukkan, terjadi perubahan pola genetik yang ekstensif di kawasan Wallacea sekitar 15.000 tahun lalu dan 3.000 tahun lalu, karena kedatangan kelompok migran baru.

Kajian terbaru tentang penghunian di Wallacea dan Papua ini dipublikasikan peneliti Lembaga Biologi Molekuler Eijkman dan tim internasional di jurnal Genes pada 24 Juni 2021. Peneliti Eijkman yang juga mahasiswa doktoral di University of Adelaide, Gludhug Ario Purnomo menjadi penulis pertama artikel ini. Penulis lain di antaranya Wakil Kepala Lembaga Eijkman, Herawati Supolo Sudoyo dan peneliti Eijkman Leonard Taufik.

Editor:
Aloysius Budi Kurniawan
Bagikan