logo Kompas.id
Ilmu Pengetahuan & TeknologiAngin Lubang Hitam Supermasif ...
Iklan

Angin Lubang Hitam Supermasif Paling Tua Ditemukan

Studi menunjukkan, galaksi dengan lubang hitam supermasif yang memiliki angin galaksi itu sudah ada sejak 13,1 miliar tahun yang lalu atau 720 juta tahun setelah dentuman besar atau big bang.

Oleh
MUCHAMAD ZAID WAHYUDI
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/QMvrt2GDszrw3eC2RCu3ogDcUJk=/1024x717/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F06%2Fe4ddebfe-c928-425b-90ad-c6c9d2cbf36c_jpg.jpg
KOMPAS/ALMA (ESO/NAOJ/NRAO)

Konsep artis tentang angin galaksi yang dipicu oleh adanya lubang hitam supermasif yang terletak di inti galaksi. Besarnya energi yang dipancarkan lubang hitam itu menimbulkan aliran gas skala galaksi yang mampu mendorong materi antarbintang. Materi antar bintang itu merupakan bahan baku utama pembentukan bintang. Akibatnya, angin galaksi bisa menghambat pembentukan bintang-bintang baru di galaksi.

Angin galaksi berperan penting dalam evolusi sebuah galaksi. Salah satu sumber utama yang bisa menghasilkan angin ini adalah pancaran materi yang dihasilkan oleh lubang hitam supermasif yang ada di pusat atau inti galaksi.

Jika angin galaksi sudah menghembuskan seluruh materinya ke luar galaksi, maka pembentukan bintang di galaksi tersebut akan terhenti. Studi terbaru menunjukkan galaksi dengan lubang hitam supermasif yang memiliki angin galaksi itu sudah ada sejak 13,1 miliar tahun yang lalu atau 720 juta tahun setelah dentuman besar atau big bang.

Editor:
Aloysius Budi Kurniawan
Bagikan