logo Kompas.id
β€Ί
Ilmu Pengetahuan & Teknologiβ€ΊFasilitas Kesehatan Kritis,...
Iklan

Fasilitas Kesehatan Kritis, Tarik Rem Darurat

PPKM mikro di banyak daerah tak efektif lagi menahan mobilitas warga yang berisiko meningkatkan penularan Covid-19. Kebijakan pembatasan yang lebih ketat perlu diterapkan untuk mengendalikan penambahan kasus.

Oleh
Ahmad Arif
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/irltlwULbLGiq8qgmEsSRzuQ7GU=/1024x663/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F06%2F20f8fdec-adc6-4df1-916c-d6a39a416eed_jpg.jpg
Kompas/Bahana Patria Gupta

Warga dari Pulau Madura yang positif Covid-19 yang diketahui saat penyekatan di Jembatan Suramadu tiba di Rumah Sakit Lapangan Indrapura di Surabaya, Jawa Timur, Selasa (15/6/2021). Penanggung Jawab Lapangan Rumah Sakit Indrapura mengonfirmasi tiga pasien yang dirawat pada 6 Juni 2021 terinfeksi Covid-19 Varian baru Delta B.1.617.2 yang merupakan Varian India. Ketiga pasien berasal dari kluster Madura. Terkait kluster Madura yang saat ini dirawat di Rumah Sakit Lapangan Indrapura sebanyak 219 orang dan diperkirakan masih bisa bertambah karena penyekatan di Suramadu masih berlangsung. Satgas Covid-19 akhirnya menetapkan Kabupaten Bangkalan sebagai zona merah.

JAKARTA, KOMPAS β€” Fasilitas kesehatan di Indonesia terancam kolaps dengan terus membanjirnya jumlah pasien Covid-19. Selain tingginya penularan, keberadaan varian Delta yang bisa meningkatkan keparahan juga menyebabkan kebutuhan ruang perawatan meningkat.

”Teman-teman dokter sudah mengusulkan adanya lockdown. Menurut saya, ini sudah saatnya dilakukan, minimal selama 2 kali 14 hari,” kata Ketua Umum Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Ede Surya Darmawan, di Jakarta, Selasa (15/6/2021).

Editor:
Adhitya Ramadhan
Bagikan