logo Kompas.id
โ€บ
Ilmu Pengetahuan & Teknologiโ€บTeknologi Akustik Tomografi...
Iklan

Teknologi Akustik Tomografi untuk Deteksi Tsunami

Tim peneliti di Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi mengembangkan sistem deteksi tsunami dan arus laut berbasis teknologi akustik tomografi pantai. Hal ini untuk memperkuat sistem peringatan dini gempa dan tsunami.

Oleh
PRADIPTA PANDU
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/tp_Cwv-8cqhE_OYSKDAxgq4hw_4=/1024x576/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F12%2F20181231_TSUNAMI_B_web_1546255191.jpg
ANTARA FOTO/ADAM BARIQ

Warga mengendarai motor di Dusun Tiga Regahan Lada yang diterjang tsunami di Pulau Sebesi, Lampung Selatan, Minggu (30/12/2018). Pascatsunami Selat Sunda, sebanyak 2.514 warga Pulau Sebesi terdampak telah dievakuasi meninggalkan rumah mereka ke posko pengungsian di Kalianda, Lampung Selatan.

Sejumlah inovasi teknologi dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) untuk memperkuat sistem peringatan dini gempa dan tsunami di Indonesia telah banyak dikembangkan. Selain belajar dari kejadian tsunami besar Aceh pada 26 Desember 2004, hal ini juga menyusul diterbitkannya Peraturan Presiden Nomor 93 Tahun 2019 tentang Penguatan dan Pengembangan Sistem Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami.

Salah satu inovasi peringatan dini gempa bumi dan tsunami dari BPPT yang telah dikembangkan sejak tahun 2005 yakni teknologi buoy atau pelampung bernama Ina-Buoy. Selain itu, ada Indonesia Cable-Based Tsunamimeter (Ina-CBT) atau sistem deteksi tsunami berbasis kabel bawah laut. Kombinasi buoy dan CBT bisa mendeteksi tsunami jarak jauh dan dekat pesisir.

Editor:
evyrachmawati
Bagikan