logo Kompas.id
β€Ί
Ilmu Pengetahuan & Teknologiβ€ΊBulan Memerah di Ufuk Timur
Iklan

Bulan Memerah di Ufuk Timur

Masyarakat antusias menyaksikan gerhana bulan total baik secara langsung maupun melalui siaran langsung di kanal media sosial. Fenomena alam itu bisa disaksikan dengan jelas.

Oleh
MUCHAMAD ZAID WAHYUDI
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/AtmnBGlcy7G3bZiO4SPIpcS34WI=/1024x1368/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F05%2Fd03fdaeb-d93a-4195-86de-19dfff1a7401_jpg.jpg
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO

Fenomena gerhana bulan total terlihat di belakang patung Buddha di Wihara Hemadhiro Mettavati, Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat, Rabu (26/5/2021). Peristiwa alam ini bertepatan dengan hari raya Waisak. Pada masa pandemi Covid-19, di wihara ini diselenggarakan sembahyang peribadatan Waisak secara daring dan disiarkan langsung untuk umatnya di rumah.

JAKARTA, KOMPAS β€” Gerhana bulan total, Rabu (26/5/2021), bisa disaksikan dari sejumlah daerah di Indonesia. Meski pengamatan di lapangan dibatasi akibat pandemi Covid-19, ribuan warganet tetap bisa menyaksikan fenomena jarang itu melalui tayangan di sejumlah kanal media sosial lembaga astronomi dan antariksa.

Meski Bulan di Jakarta terbit pukul 17.40, Bulan yang sudah dalam kondisi mengalami gerhana bulan sebagian itu belum bisa diamati langsung karena ketinggiannya yang masih sangat rendah. Keberadaan rumah atau pepohonan di sisi timur jadi penghalang yang membuat Bulan baru bisa diamati saat sudah dalam fase gerhana bulan total.

Editor:
evyrachmawati
Bagikan