logo Kompas.id
β€Ί
Ilmu Pengetahuan & Teknologiβ€ΊMengelola Rantai Dingin Vaksin...
Iklan

Mengelola Rantai Dingin Vaksin Covid-19

Penerapan manajemen rantai dingin vaksin Covid-19 menjadi tantangan besar di Indonesia yang berpenduduk besar dan tinggal di daerah kepulauan.

Oleh
DEONISIA ARLINTA
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/m1AhvCCg0eDtHdTO5OW0zXrkrvg=/1024x577/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F02%2F20210202coka-vaksin-covid-bali_1612259808.jpg
ISTIMEWA/HUMAS PEMKAB KLUNGKUNG

Aparatur kepolisian mengamankan pendistribusian vaksin Covid-19 ke Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Minggu (31/1/2021), seperti didokumentasikan Humas Pemkab Klungkung. Secara keseluruhan, Bali sudah menerima sekitar 76.320 dosis vaksin Covid-19 sejak penerimaan tahap pertama vaksin Covid-19 produksi Sinovac di Dinas Kesehatan Provinsi Bali pada Selasa (5/1).

Vaksin Covid-19 saat ini menjadi kebutuhan krusial bagi seluruh dunia. Semua negara berebut agar jumlah vaksin yang tersedia bisa cukup untuk membentuk kekebalan masyarakat dari penularan Covid-19. Selain jumlah, kualitas dan mutu vaksin juga menjadi faktor penting yang harus dijaga agar efektivitas vaksin tetap optimal ketika diberikan kepada masyarakat.

Karena itu, manajemen rantai dingin pun amat penting untuk diperhatikan agar suhu penyimpanan vaksin tetap stabil. Vaksin yang saat ini tersedia di Indonesia, seperti vaksin buatan Sinovac, AstraZeneca, dan Sinopharm harus disimpan di suhu 2-8 derajat celsius. Jika suhu penyimpanan berubah, mutu, keamanan, serta khasiat vaksin bisa menurun sehingga efektivitas vaksin dapat berkurang.

Editor:
Aloysius Budi Kurniawan
Bagikan