logo Kompas.id
โ€บ
Ilmu Pengetahuan & Teknologiโ€บMitos dan Informasi Keliru...
Iklan

Mitos dan Informasi Keliru Masih Membayangi Penanganan Asma

Kendati tidak bisa disembuhkan, asma bisa dikendalikan sehingga kualitas hidup penderitanya baik. Namun, sejumlah mitos dan informasi salah tentang asma masih beredar di masyarakat.

Oleh
SEKAR GANDHAWANGI
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/_xFlpe_HuyoevT11ICes3XdHBj8=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F09%2FSesak-Nafas-Akibat-Asap-Kebakaran-Hutan-Dan-Lahan_83157044_1568912656.jpg
KOMPAS/HERU SRI KUMORO

Syarifudin (67) yang sesak napas karena terpapar asap dibantu untuk melegakan pernapasannya menggunakan nebulizer di RSUD Petala Bumi, Pekanbaru, Riau, Kamis (19/9/2019). Asap akibat kebakaran hutan dan lahan yang tidak kunjung reda di Riau membuat warga menderita infeksi saluran pernapasan. Asap termasuk salah satu pemicu timbulnya asma.

JAKARTA, KOMPAS โ€” Informasi dan pemahaman yang keliru tentang asma masih beredar di masyarakat. Hal ini perlu diantisipasi agar tatalaksana asma optimal. Kualitas hidup penderita asma pun bisa ditingkatkan.

Menurut Ketua Pengurus Besar Perhimpunan Respirologi Indonesia (PB Perpari) Arto Yuwono Soeroto, masih banyak mitos dan kesalahpahaman tentang asma. Salah satu mitosnya adalah asma merupakan penyakit anak-anak dan akan hilang saat usia bertambah. Padahal, asma bisa timbul di usia anak, dewasa, hingga lansia.

Editor:
Ichwan Susanto
Bagikan