logo Kompas.id
β€Ί
Ilmu Pengetahuan & Teknologiβ€ΊSerangga dan Sepiring Nasi
Iklan

Serangga dan Sepiring Nasi

Serangga dinilai sebagai sumber pangan alternatif bergizi. Selain bernilai gizi tinggi, serangga juga bahan pangan yang lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan bahan pangan ternak lain.

Oleh
SEKAR GANDHAWANGI
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/ESa5bNXJDlAxwhEPzAvqgUKWy7g=/1024x574/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F05%2F20210501SKA-serangga-2_1619866457.jpeg
KOMPAS/SEKAR GANDHAWANGI

Tampilan belalang goreng yang dibeli dari pelantar e-dagang, Sabtu (1/5/021). Serangga merupakan bahan pangan alternatif yang bergizi tinggi. Serangga mengandung, antara lain, protein, lemak esensial, dan mikronutrien.

Dahi sebagian orang bakal mengernyit saat disuguhi sepiring serangga goreng. Walau bukan hal baru, belalang, jangkrik, dan ulat hong kong masih asing di lidah beberapa orang. Terlebih, jika dijadikan kawan nasi putih hangat atau dimakan sebagai camilan.

Menyantap serangga sebenarnya tidak aneh. Hal ini sudah dilakukan sebagian orang Indonesia sejak zaman dulu, sebutlah di Papua atau DI Yogyakarta. Toples-toples berisi belalang atau walang goreng pun kerap dijual bebas di pinggir jalan Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta.

Editor:
Ichwan Susanto
Bagikan