logo Kompas.id
β€Ί
Ilmu Pengetahuan & Teknologiβ€ΊSaat Sang Dewi Chandra...
Iklan

Saat Sang Dewi Chandra Menghalangi Dewa Perang

Mars menghilang untuk sesaat pada Sabtu (17/4/2021) malam. Fenomena itu terjadi karena posisi planet yang kerap dijuluki kembaran Bumi tersebut tertutup piringan Bulan.

Oleh
MUCHAMAD ZAID WAHYUDI
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/YAXeuba8rpeiScBX11NVRKeiz0g=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F04%2F6926eac1-8c5a-4711-83b9-d6ebba83ff6b_JPG.jpg
KOMPAS/DOKUMENTASI M ANANDA REZA KURNIAWAN

Citra Bulan sabit dan Planet Mars (bulat merah kecil di kiri atas Bulan sabit) yang diambil 2 menit sebelum okultasi Mars terjadi pada Sabtu (17/4/2021). Citra diambil oleh M Ananda Reza Kurniawan dari Bekasi, Jawa Barat, pada pukul 20.29. Setelah citra ini diambil, awan menghalangi pandangan ke Bulan dan Mars hingga okultasi berakhir. Jika sebelum okultasi posisi Mars ada di atas sabit Bulan, setelah okultasi berakhir posisi Mars ada di bawah sabit Bulan.

Warnanya yang merah cerah bak darah membuat planet yang sering dijuluki kembaran Bumi itu dinamai Mars, Dewa Perang dalam mitologi Romawi atau Ares dalam mitologi Yunani. Namun, tampilan Mars yang garang itu menghilang untuk sesaat pada Sabtu (17/4/2021) malam akibat terhalang pesona sang Bulan atau Dewi Chandra dalam mitologi Jawa.

Tertutupnya Mars oleh piringan Bulan menurut pengamat di Bumi itu dinamakan okultasi Mars. Peristiwa ini mirip dengan gerhana Matahari, yaitu saat piringan Bulan menutupi piringan Matahari. Namun, istilah gerhana digunakan jika bayang-bayang dari benda yang menutupi benda lain itu mengenai pengamat. Sementara okultasi Mars tidak sampai menimbulkan bayangan di Bumi.

Editor:
evyrachmawati
Bagikan