logo Kompas.id
โ€บ
Ilmu Pengetahuan & Teknologiโ€บMenanti Peran Besar Negara...
Iklan

Menanti Peran Besar Negara Mengelola Kesehatan Jiwa

Tidak ada kesehatan tanpa kesehatan jiwa. Namun, stigma dan terbatasnya layanan membuat kesehatan jiwa masih menjadi urusan yang terpinggirkan. Padahal, kesehatan mental penduduk mudajadi penentu produktivitas penduduk.

Oleh
Adrian Fajriansyah/Deonisia Arlinta/M Zaid Wahyudi
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/qrmsWIzuKh20tBEsjhMhR0hHyK4=/1024x655/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F03%2Fbd25e1ca-32cb-407f-892a-7f286824fec3_jpg.jpg
KOMPAS/RIZA FATHONI

Ilustrasi kegiatan anak muda. Warga bermain skateboard di trotoar jalan Sudirman-Thamrin, Jakarta, Jumat (12/3/2021). Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengizinkan trotoar untuk digunakan sebagai lahan bermain skateboard dengan beberapa kesepakatan. Para pemain skateboard diimbau untuk tetap mematuhi norma di masyarakat dan tidak mengganggu ketertiban umum. Mereka juga tidak boleh berkerumun selama wabah Covid-19 masih merebak.

Pandemi Covid-19 tidak hanya menyebarkan virus korona, tetapi juga kecemasan dan berbagai masalah kesehatan jiwa di masyarakat. Namun, perhatian dan upaya mengatasi dampak pandemi pada mental masyarakat itu kalah jauh dibandingkan upaya penanganan kesehatan fisik akibat korona.

โ€Kesehatan mental masih dianggap tidak sama pentingnya dengan kesehatan fisik,โ€ kata Ketua Laboratorium Intervensi Sosial dan Krisis Fakultas Psikologi Universitas Indonesia Dicky Pelupessy, Selasa (13/4/2021).

Editor:
Ichwan Susanto
Bagikan