logo Kompas.id
β€Ί
Ilmu Pengetahuan & Teknologiβ€ΊKontrol Gula Darah Sebelum...
Iklan

Kontrol Gula Darah Sebelum Berpuasa

Pasien diabetes melitus bisa menjalankan puasa Ramadhan apabila kondisi kesehatannya sudah terkontrol. Meski begitu, pemeriksaan dan konsultasi dengan dokter perlu dilakukan sebelum memutuskan untuk berpuasa.

Oleh
DEONISIA ARLINTA
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/teIADdppyyScbpLhA8Gt8zIpskE=/1024x608/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F02%2Fkompas_tark_3864856_45_0.jpeg
KOMPAS/IWAN SETIYAWAN

Moyo Ri (kiri), peneliti dari Departemen Keperawatan Takasaki University of Health and Welfare (Jepang), mengambil sampel darah warga di Puskesmas Kelurahan Pasir Gunung Selatan, Cimanggis, Depok, Kamis (26/12/2013). Penelitian kolaborasi dengan Fakultas Keperawatan Universitas Indonesia dilakukan untuk mengetahui tingkat kesadaran masyarakat akan penyakit diabetes.

JAKARTA, KOMPAS β€” Pasien diabetes melitus dengan gula darah terkontrol tetap bisa berpuasa selama bulan Ramadhan. Di sisi lain, puasa sebaiknya tidak dilakukan pada pasien diabetes dengan kondisi tertentu, seperti memakai insulin lebih dari dua kali sehari, diabetes pada hamil, memiliki ketoasidosis atau asam dalam darah yang tinggi, serta memiliki komplikasi penyakit lain.

Dokter spesialis penyakit dalam konsultan pulmonologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (FKUI-RSCM), Ceva Wicaksono, di Jakarta, Jumat (9/4/2021), mengatakan, pasien penyakit kronik seperti diabetes perlu memperhatikan kondisi kesehatannya dengan baik sebelum memutuskan untuk berpuasa. Setidaknya tekanan darah sistolik tidak lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik tidak lebih dari 90 mmHg.

Editor:
Ichwan Susanto
Bagikan