logo Kompas.id
β€Ί
Ilmu Pengetahuan & Teknologiβ€ΊMutasi SARS-CoV-2 Semakin...
Iklan

Mutasi SARS-CoV-2 Semakin Bervariasi

Penyebaran SARS-CoV-2 yang berkelanjutan menciptakan peluang terjadi akumulasi mutasi. Hal itu membuat virus tersebut lebih menular, meningkatkan keparahan, dan bisa menyiasati vaksin.

Oleh
Ahmad Arif
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/HxtYWX55222VC2aenmerXybSiY4=/1024x574/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F03%2F3f446171-fbe5-485e-9fdf-34c59ebd0130_jpg.jpg
Kompas/Bahana Patria Gupta

Vaksinator menyuntikkan vaksin AstraZeneca kepada Anggota TNI AL saat vaksinasi massal Covid-19 di Pangkalan Komando Armada (Koarmada) II, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (26/3/2021). Vaksinasi diikuti oleh 5.000 anggota TNI AL. Vaksinasi dilakukan oleh tenaga kesehatan dan vaksinator dari Dinas Kesehatan TNI AL wilayah Surabaya.

JAKARTA, KOMPAS β€” Mutasi virus SARS-CoV-2 semakin bervariasi, di antaranya yang terbaru ditemukan mutasi ganda di India. Penyebaran SARS-CoV-2 yang berkelanjutan menciptakan peluang terjadi akumulasi mutasi yang selain lebih menular, meningkatkan keparahan, juga bisa menyiasati vaksin.

Peluang terjadinya akumulasi mutasi yang mengubah karakter virus, termasuk bisa lolos dari vaksin Covid-19 yang sudah ada, ini disampaikan Kevin D McCormick, ahli penyakit menular dari University of Pittsburgh School of Medicine, dan tim dalam publikasinya di jurnal Science pada Jumat (26/3/2021).

Editor:
evyrachmawati
Bagikan