logo Kompas.id
β€Ί
Ilmu Pengetahuan & Teknologiβ€ΊPedoman Penilaian Obat...
Iklan

Pedoman Penilaian Obat Berbasis Sel Manusia Diterbitkan

Proses hilirisasi hasil riset terkait obat berbasis sel manusia menghadapi sejumlah tantangan, termasuk rumitnya birokrasi. Untuk memudahkan komersialisasi riset, pedoman penilaian obat berbasis sel manusia diterbitkan.

Oleh
Deonisia Arlinta
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/kq_iwDIvV5hP4GpNQHORz5psOwM=/1024x666/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F02%2Fkompas_tark_10207701_50_0.jpeg
KOMPAS/IWAN SETIYAWAN

Penelitian Sel Punca - Aktivitas peneliti saat membiakkan sel punca untuk penelitian di laboratorium Stem Cell and Cancer Institut (SCI) milik Kalbe Farma di Jakarta, Selasa (18/11/2014).

JAKARTA, KOMPAS – Badan Pengawas Obat dan Makanan telah menerbitkan pedoman penilaian obat berbasis sel manusia sebagai panduan pengembangan obat tersebut. Pedoman ini diharapkan mempermudah hilirisasi hasil riset dan meningkatkan kemandirian obat berbasis sel manusia di Indonesia.

Pelaksana Tugas Deputi Bidang Pengawasan Obat dan Makanan Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) Rita Endang, di Jakarta, Kamis (18/3/2021), menyampaikan, inovasi terkait obat berbasis sel manusia seperti sel punca berkembang di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Terapi dengan obat berbasis sel manusia disebut sebagai harapan untuk menjawab pengobatan berbagai penyakit tidak menular yang sulit disembuhkan.

Editor:
evyrachmawati
Bagikan