logo Kompas.id
›
Ilmu Pengetahuan & Teknologi›Angka Kematian Ibu dan Bayi...
Iklan

Angka Kematian Ibu dan Bayi Meningkat

Di tengah situasi pandemi Covid-19, angka kematian ibu dan bayi melonjak. Intervensi untuk mencegah pasangan usia subur putus penggunaan alat kontrasepsi berperan penting dalam menekan kematian ibu dan bayi.

Oleh
DEONISIA ARLINTA
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/IwsoCrI-o6ImNrs6hTISDV7ApS4=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F01%2Fe50d42cf-60c3-4a2a-8202-7a07d9b65347_jpg.jpg
KOMPAS/DEONISIA ARLINTA

Suasana pelayanan KB metode kontrasepsi jangka panjang yang diberikan oleh petugas BKKBN bagi warga Distrik Arso, Selasa (19/12/2019), di Posyandu Bina Ria Sejahtera Arso VII, Kabupaten Keerom, Papua.

JAKARTA, KOMPAS — Angka kematian ibu dan bayi pada 2020 naik dari tahun sebelumnya. Peningkatan kejadian putus pakai alat kontrasepsi menjadi salah satu faktor penyebab. Berbagai upaya perlu dilakukan agar putus pakai alat kontrasepsi bisa dicegah, termasuk edukasi sejak dini terkait dengan kesehatan reproduksi.

Deputi Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Eni Gustina mengatakan, angka kematian ibu meningkat sebanyak 300 kasus dari 2019 menjadi sekitar 4.400 kematian pada 2020. Selain itu, peningkatan yang signifikan terjadi pada kasus kematian bayi.

Editor:
evyrachmawati
Bagikan