logo Kompas.id
β€Ί
Ilmu Pengetahuan & Teknologiβ€ΊMutasi SARS-CoV-2 Hibrida...
Iklan

Mutasi SARS-CoV-2 Hibrida Tuntut Percepatan Pengendalian

Untuk menghindari lebih banyaknya mutasi, diperlukan percepatan upaya pengendalian Covid-19 melalui surveilans, pembatasan sosial, dan vaksin.

Oleh
Ahmad Arif
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/Zdk3WVTvFtHNQqB1gCJqnWoASK8=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F02%2F6ba1272e-fb1c-4efe-9851-30e974707deb_jpg.jpg
Kompas/Priyombodo

Pedagang menerima suntikan vaksin Covid-19 dosis pertama di pasar Tanah Abang blok A, Jakarta Pusat, Kamis (18/2/2021). Pemerintah memperluas cakupan vaksinasi nasional untuk mengendalikan pandemi Covid-19 yang telah berlangsung 11 bulan. Setelat tenaga kesehatan, pedagang pasar, yang termasuk kategori pekerja dan pelayan publik menjalani vaksinasi Covid-19.

JAKARTA, KOMPAS-Dua varian virus korona baru, SARS-CoV-2 yang pertama kali diidentifikasi di Inggris dan Kalifornia telah bergabung menjadi mutasi hibrida, yang menandai babak baru mutasi. Untuk menghindari lebih banyaknya mutasi, diperlukan percepatan upaya pengendalian Covid-19 melalui surveilans, pembatasan sosial, dan vaksin.

Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito dalam diskusi daring di Jakarta, Kamis (18/2) mengatakan, vaksin hanya salah satu tameng untuk melindungi manusia dari Covid-19. Langkah-langkah epidemiologi lain untuk mengendalikan wabah di antaranya melalui penguatan tes, lacak, isolasi dan membatasi pergerakan manusia, dan mencegah kerumunan.

Editor:
Bagikan