logo Kompas.id
β€Ί
Ilmu Pengetahuan & Teknologiβ€ΊTingkatkan Resiliensi Bencana ...
Iklan

Tingkatkan Resiliensi Bencana di Sektor Pariwisata

Pengembangan potensi pariwisata perlu diikuti peningkatan resiliensinya terhadap berbagai risiko bencana. Kegagalan pada mitigasinya bisa berdampak pada sosial dan ekonomi kehidupan masyarakat.

Oleh
PRADIPTA PANDU
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/-3hjxdEGckrP6zzXZVzcZ8lZNGs=/1024x684/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F11%2F20201108WEN7_1604816290.jpg
KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA

Petani menanam sayuran yang berada di lereng-lereng bukit sekitar Gunung Merapi di Desa Kleco, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Minggu (8/11/2020). Tanah yang subur menjadi gantungan hidup warga sekitar dengan ancaman bencana letusan Merapi. Mereka beradaptasi secara turun-temurun hidup berdampingan dengan Merapi.

JAKARTA, KOMPAS β€” Kondisi Indonesia yang berada di daerah rawan bencana harus menjadi bagian dari kehidupan masyarakat, termasuk saat melakukan pengembangan potensi pariwisata. Pengembangan pariwisata agar benar-benar memperhatikan aspek adaptasi untuk meningkatkan resiliensi atau ketangguhan mengantisipasi bencana mengingat saat ini banyak pembangunan destinasi wisata di daerah rawan bencana.

Deputi Bidang Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Lilik Kurniawan menyampaikan, pariwisata merupakan salah satu sektor sumber devisa bagi Indonesia dan nantinya dapat menyerap banyak tenaga kerja. Namun, sejumlah daerah yang berkembang menjadi destinasi wisata merupakan daerah rawan bencana dan belum ada resiliensi dengan baik.

Editor:
Ichwan Susanto
Bagikan