logo Kompas.id
β€Ί
Ilmu Pengetahuan & Teknologiβ€ΊPerdukunan Ada karena Warga...
Iklan

Perdukunan Ada karena Warga Butuh Kepastian

Dukun masih relevan dan berfungsi karena tidak semua persoalan masyarakat bisa dijelaskan dengan sintesis keilmuan modern.

Oleh
MUCHAMAD ZAID WAHYUDI
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/Hmqztlh5YYh0Oc7dmpDhzatsKC0=/1024x684/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F06%2FIMG-20190610-WA0015_1560168401.jpg
KOMPAS/YOLA SASTRA

Paranormal mengadakan ritual dengan mengorbankan seekor ayam putih ke dalam sungai, Senin (10/6/2019) sore, agar Tuhan segera memberikan petunjuk atas dua korban hilang dalam kecelakaan mobil masuk ke jurang di Jalan Bukittinggi-Payakumbuh, Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Kecelakaan tunggal, Minggu (10/6/2019) malam itu, menyebabkan 1 korban jiwa, 7 luka-luka, dan dua lainnya hilang.

JAKARTA, KOMPAS β€” Zaman makin modern dan teknologi kian canggih. Namun, adanya kebutuhan dan keinginan masyarakat untuk mendapat kepastian atas berbagai persoalan hidup yang tak mampu dijawab oleh sains atau agama membuat praktik perdukunan tetap tumbuh.

Deklarasi Persatuan Dukun Nusantara (Perdunu) di Banyuwangi, Jawa Timur, pada 3 Februari 2021 menunjukkan dukun tetap eksis di masyarakat. Meski dukun lekat dengan stigma negatif serta masyarakat makin terdidik dan religius, nyatanya minat masyarakat kepada dukun tetap besar.

Editor:
evyrachmawati
Bagikan