logo Kompas.id
›
Ilmu Pengetahuan & Teknologi›Teknologi Pelacak Kontak...
Iklan

Teknologi Pelacak Kontak Covid-19 untuk Populasi Terbatas

Teknologi menjanjikan sistem pelacakan kontak Covid-19 secara lebih akurat dan efisien. Namun, efektivitas hanya bisa diraih melalui tingkat adopsi yang luas.

Oleh
satrio pangarso wisanggeni
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/bPccvbRJ8RPGocxFfdsNeJIhU10=/1024x767/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F01%2FPicture1_1612020110.png
DOKUMENTASI KBRI SINGAPURA

Petugas memindai kode di balik token BluePass. Pada 18-21 Desember 2021, KBRI di Singapura melakukan uji coba penggunaan sistem dan perangkat pelacak kontak Covid-19 bernama BluePass.

JAKARTA, KOMPAS—Penggunaan teknologi digital untuk pelacakan kontak atau contact tracing kasus Covid-19 diyakini dapat membuat upaya testing menjadi lebih terarah dan efisien. Penggunaan pelacakan kontak digital pada populasi terbatas seperti pada perusahaan atau wilayah tertentu dapat menjadi tahapan awal.

Kedutaan Besar Republik Indonesia di Singapura telah menguji coba penggunaan "BluePass", sebuah teknologi pelacakan kontak Covid-19. BluePass adalah token fisik berjaringan Bluetooth yang dikembangkan oleh D\'Crypt, sebuah perusahaan di bawah payung Temasek Singapura.

Editor:
khaerudin
Bagikan