logo Kompas.id
β€Ί
Ilmu Pengetahuan & Teknologiβ€ΊDesain Ulang Tata Ruang...
Iklan

Desain Ulang Tata Ruang Berbasis Kebencanaan

Perencanaan tata ruang di tingkat kabupaten/kota yang berada pada potensi bencana tinggi harus didesain ulang berdasarkan analisis ilmiah berbasis kebencanaan. Ini dibutuhkan mengingat potensi berbagai bencana.

Oleh
PRADIPTA PANDU
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/E4SoQ_g-QvG7NKEDBRn5BhnpUUg=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F01%2F20210120AGS03_1611149854.jpg
KOMPAS/AGUS SUSANTO

Penyintas gempa bumi membawa bantuan melewati longsoran tanah di Desa Kabiraan, Kecamatan Ulumanda, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, Rabu (20/1/2021). Hingga kemarin masih banyak penyintas yang terisolasi di desa-desa dataran tinggi Ulumanda dan Malunda, Majene. Longsor menyebabkan akses ke wilayah ini sulit ditembus kendaraan roda empat.

JAKARTA, KOMPAS β€” Selain bencana hidrometeorologi, Indonesia masih akan mengalami kejadian bencana lainnya karena adanya ratusan gunung api aktif dan patahan lempeng yang tersebar di hampir seluruh wilayah. Guna mengurangi dampak bencana di masa depan, perencanaan tata ruang di tingkat kabupaten/kota yang berada pada potensi bencana tinggi harus didesain ulang berdasarkan analisis ilmiah berbasis kebencanaan.

Peneliti Pusat Penelitian Limnologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Iwan Ridwansyah, dalam diskusi daring, Jumat (29/1/2021), menyampaikan, data menunjukkan hampir setiap hari sepanjang 2009-2019 telah terjadi bencana di sejumlah wilayah di Indonesia. Kondisi ini menunjukkan sampai saat ini Indonesia masih rentan terhadap berbagai bencana.

Editor:
Ichwan Susanto
Bagikan