logo Kompas.id
โ€บ
Ilmu Pengetahuan & Teknologiโ€บBencana Dipicu Hujan Ekstrem...
Iklan

Bencana Dipicu Hujan Ekstrem dan Degradasi Lingkungan

Kombinasi sejumlah faktor cuaca memicu hujan ekstrem di sejumlah wilayah, termasuk di Kalsel. Namun, bencana banjir dan longsor tak terlepas dari penurunan daya dukung lingkungan akibat perubahan alih fungsi lahan.

Oleh
Ahmad Arif
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/ECOAcKac-Eh0Agq096IzWlRvEJo=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F01%2F5b338c4d-b180-4f2d-abd3-fa9ca70c7d14_jpg.jpg
KOMPAS/JUMARTO YULIANUS

Warga mendistribusikan bantuan untuk korban banjir di Kelurahan Sungai Lulut, Kecamatan Banjarmasin Timur, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Selasa (19/1/2021). Banjir di Kota Banjarmasin sudah memasuki hari keenam, tetapi belum juga surut.

JAKARTA, KOMPAS โ€” Kombinasi sejumlah faktor cuaca telah memicu hujan ekstrem di sejumlah wilayah, termasuk Kalimantan Selatan. Namun, bencana banjir dan longsor tidak bisa dilepaskan dari menurunnya daya dukung lingkungan akibat perubahan tata guna lahan.

โ€Lokasi banjir di Kalimantan Selatan ini terjadi di sepanjang aliran Sungai Barito di mana dari evaluasi yang ada kondisi infrastruktur ekologisnya, yaitu jasa lingkungan pengatur air, sudah tidak memadai. Oleh karena itu tidak mampu lagi menampung aliran air masuk,โ€ kata Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) MR Karliansyah, Selasa (19/1/2021).

Editor:
Ichwan Susanto
Bagikan