logo Kompas.id
β€Ί
Ilmu Pengetahuan & Teknologiβ€ΊPertaruhan Vaksinasi
Iklan

Pertaruhan Vaksinasi

Muncul asa saat vaksinasi berjalan, pandemi segera berakhir. Namun, dalam sejarah, tiada vaksin yang menghentikan pandemi. RI kini memasuki masa pertaruhan mengatasi pandemi dengan vaksinasi.

Oleh
Ahmad Arif
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/j3v0peNGhoZVwh4Kqupx21Nvg5s=/1024x684/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F01%2F765c0b42-1253-4b50-af51-61807d00fbea_jpg.jpg
KOMPAS/KRISTIAN OKA PRASETYADI

Petugas vaksinasi bersiap menyuntikkan vaksin CoronaVac bervolume 0,5 mililiter ke lengan penerima, Jumat (15/1/2021), di Rumah Sakit Darurat Lapangan Kitawaya, Manado, Sulawesi Utara. Sulawesi Utara mendapatkan 23.760 dosis vaksin untuk tahap pertama vaksinasi Covid-19 bagi tenaga kesehatan.

Ada harapan ketika vaksin disuntikkan, pandemi Covid-19 segera berakhir sehingga kita bisa kembali hidup normal. Namun, vaksin bukanlah peluru perak dan dalam sejarah tak ada pandemi yang bisa berakhir hanya olehnya. Kita perlu mendudukkan vaksin sesuai dengan proporsinya dalam menghadapi pandemi ini.

Vaksin biasanya memerlukan penelitian dan pengujian selama bertahun-tahun sebelum mencapai uji klinik, dan tambahan waktu lagi untuk evaluasi hasilnya sebelum kemudian dipakai. Namun, hanya dalam setahun, para ilmuwan dan perusahaan sukses menghasilkan sejumlah produk vaksin Covid-19. Hingga Minggu (17/1/2021), sebanyak 68 vaksin dalam uji klinis pada manusia dan 20 vaksin telah mencapai tahap akhir pengujian.

Editor:
evyrachmawati
Bagikan