logo Kompas.id
β€Ί
Ilmu Pengetahuan & Teknologiβ€ΊLimbah Masker dan Alat...
Iklan

Limbah Masker dan Alat Pelindung Diri Cemari Teluk Jakarta

Hasil penelitian P2O LIPI menunjukkan bobot sampah yang ditemukan di Teluk Jakarta selama pandemi Covid-19 berkurang. Namun, kelimpahannya justru bertambah. Di situ juga terdapat limbah medis, seperti hazmat dan masker.

Oleh
Ahmad Arif
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/JVgr4ByCYGDcc4l0xC4_Go3TInE=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F05%2F492422_getattachmentb5362756-f6b0-4504-8156-abe9cf300269483991.jpg
KOMPAS/ABDULLAH FIKRI ASHRI

Warga melihat tumpukan limbah medis, seperti tabung, jarum suntik bekas, serum darah, dan kemasan obat HIV, di tempat pembuangan sampah liar di Desa Panguragan Wetan, Kecamatan Panguragan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Kamis (7/12). Limbah medis yang diduga berasal dari sejumlah rumah sakit di Cirebon, Jakarta, hingga Lampung itu berpotensi menyebarkan infeksi berbagai penyakit.

JAKARTA, KOMPAS β€” Pandemi Covid-19 telah menurunkan berat sampah yang dibuang ke sungai dan mencemari Teluk Jakarta, tetapi kelimpahannya justru bertambah. Komposisi sampah juga berubah dengan banyaknya sampah plastik bekas alat pelindung diri dari Covid-19, mulai dari masker medis, sarung tangan, hingga pakaian pelindung yang mencemari muara sungai di Teluk Jakarta.

Hasil kajian terbaru para peneliti dari Pusat Penelitian Oseanografi (P2O) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), IPB University, dan Universitas Terbuka tentang perubahan komposisi sampah yang dibuang ke sungai di Jakarta ini dipublikasikan di jurnal Chemosphere dan bisa diakses daring pada 18 Desember 2020. Studi ini didasarkan data sampah yang dipantau di muara Sungai Cilincing dan Marunda di sekitar Teluk Jakarta pada Maret dan April 2020, yaitu saat diberlakukan kebijakan pembatasan sosial berskala besar di rumah.

Editor:
Ichwan Susanto
Bagikan