logo Kompas.id
›
Ilmu Pengetahuan & Teknologi›Kolaborasi Perkuat Pengelolaan...
Iklan

Kolaborasi Perkuat Pengelolaan Sampah

Kolaborasi dan dukungan dari pemangku kebijakan akan menguatkan tata kelola sampah dan ekonomi sirkular yang terkendala. Salah satunya, dukungan dari para wirausahawan sosial yang bergerak di bidang lingkungan hidup.

Oleh
PRADIPTA PANDU
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/7-fOV9IDDVQYbL96qovqFt4J9Y4=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F10%2F849fdcd2-023a-4b4f-9b46-0e5414eb4352_jpg.jpg
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO

Pemulung mencari benda yang masih dapat dimanfaatkan di Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang, Kota Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (24/10/2020). Setiap hari, sampah Jakarta yang dikirim ke TPST Bantar Gebang mencapai 7.800 ton.

JAKARTA, KOMPAS â€” Pebisnis sosial atau  wirausahawan sosial yang bergerak di isu persampahan sangat penting dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah yang bertanggung jawab. Kolaborasi dan dukungan dari pemangku kebijakan akan menguatkan tata kelola sampah ataupun ekonomi sirkular yang masih terkendala.

Direktur Pengelolaan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Novrizal Tahar dalam diskusi daring, di Jakarta, Kamis (17/12/2020), menyampaikan, ada tiga pendekatan pengelolaan sampah yang dilakukan pemerintah, yakni minim sampah atau eco-living, ekonomi sirkular, serta layanan dan teknologi. Wirausahawan sosial berperan penting dalam pendekatan ekonomi sirkular.

Editor:
evyrachmawati
Bagikan