Mana yang Lebih Pas Menangani Limbah Medis : Pembakaran atau Autoklaf?
Penanganan limbah medis B3 perlu mendapatkan perhatian, terlebih adanya potensi peningkatan jumlah limbah jenis ini di masa pandemi.
JAKARTA, KOMPAS - Pandemi Covid-19 yang berlangsung secara maraton di Indonesia membuat limbah medis berpotensi menumpuk di fasilitas kesehatan. Metode penanganan limbah medis ini perlu mempertimbangkan aspek ramah lingkungan.
Di Rumah Sakit Pusat Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta, limbah medis infeksius meningkat selama wabah. Berdasarkan dokumen yang dikirim Kepala Instalasi Kesehatan Lingkungan RSPI Sulianti Saroso, Eko Haryadi, Kamis (19/11/2020), ada 5.852 kg limbah medis setiap bulan, yang diolah melalui pembakaran atau insinerasi. Jumlah limbah medis padat itu meningkat lebih dari 100 persen dibanding sebelum pandemi Covid-19.