logo Kompas.id
β€Ί
Ilmu Pengetahuan & Teknologiβ€ΊBelum Ada Bukti Kemanjuran...
Iklan

Belum Ada Bukti Kemanjuran Vaksin Sinovac

Calon vaksin Covid-19 buatan Sinovac Biotech, China, dilaporkan memicu respons imun, tetapi tingkat pembentukan antibodi rendah. Meski demikian, vaksin ini dinyatakan telah memenuhi aspek keamanan.

Oleh
Ahmad Arif
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/XbWUFcuBLbxB4MH-u7QzUwXnnr4=/1024x768/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F11%2F20201118_085720_1605684791.jpg
KOMPAS/NINA SUSILO

Warga mendapatkan informasi mengenai Covid-19, protokol kesehatan, dan manfaat vaksin Covid-19 sembari 30 menit menunggu kemungkinan adanya reaksi suntikan vaksin. Sosialisasi ini dilakukan pada akhir simulasi imunisasi Covid-19 di Puskesmas Tanah Sareal Harapan Keluarga, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (18/11/2020).

JAKARTA, KOMPAS β€” Vaksin Covid-19 buatan Sinovac Biotech dari China dilaporkan memicu respons kekebalan tubuh, tetapi tingkat antibodi yang dihasilkan lebih rendah dibandingkan pada orang yang telah pulih dari penyakit tersebut. Kemanjuran vaksin ini belum diketahui, masih harus menunggu uji klinis fase ketiga. Pemerintah Indonesia tetap harus hati-hati memilih dan memberikan vaksin kepada masyarakat.

Laporan tentang vaksin Sinovac ini berasal dari hasil awal uji klinis fase pertama dan kedua di China dengan melibatkan lebih dari 700 peserta yang diterbitkan dalam jurnal medis The Lancet Infectious Diseases pada 17 November 2020. Uji klinis ini tidak dirancang untuk menilai kemanjuran vaksin Sinovac yang diberi nama CoronaVac ini.

Editor:
evyrachmawati
Bagikan