logo Kompas.id
Ilmu Pengetahuan & TeknologiDi Balik Desain Penataan...
Iklan

Di Balik Desain Penataan ”Komodo” di Pulau Rinca

Pengembangan pariwisata di habitat komodo di Flores agar benar-benar mengedepankan nasib reptil purba tersebut. Orientasi ekonomi juga agar disinergikan pada masa depan masyarakat setempat.

Oleh
PRADIPTA PANDU
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/uFumYQ3frtgQX6UCoqI3sL5tP8s=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F02%2Fkompas_tark_25005148_75_0.jpeg
KOMPAS/LUCKY PRANSISKA

Sejumlah kapal merapat ke Dermaga Loh Buaya di Pulau Rinca, Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Jumat (10/6/2016).

Penataan Pulau Rinca di wilayah Taman Nasional Komodo, di Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, banyak dikritik karena dirancang dengan konsep ”Jurassic Park” atau kandang komodo. Namun, menurut desainernya, penataan kawasan ini berbasis ekowisata dan komodo tetap dilepasliarkan. Penataan dilakukan agar upaya konservasi tidak hanya menjaga kelestarian satwa dan alam, tetapi juga bisa memberikan dampak ekonomi khususnya bagi masyarakat lokal.

Proyek penataan di Taman Nasional (TN) Komodo ini banyak kritik beberapa waktu lalu dari sejumlah pihak saat beredarnya foto komodo berpapasan dengan truk yang dikendarai pekerja proyek. Setelah beredarnya foto tersebut, publik menyoroti penataan di Pulau Rinca yang dinilai akan mengancam habitat dan kelestarian komodo.

Editor:
Ichwan Susanto
Bagikan