logo Kompas.id
β€Ί
Ilmu Pengetahuan & Teknologiβ€ΊSuhu Panas Dipengaruhi Posisi ...
Iklan

Suhu Panas Dipengaruhi Posisi Semu Matahari

Suhu panas selama beberapa hari terakhir di saat musim hujan masih bisa berlangsung selama beberapa hari ke depan. Penyebabnya, antara lain, adalah gerak semu matahari yang rutin terjadi pada November dan April.

Oleh
Ahmad Arif
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/yWbmiJeBE0NJQZiKlqEgLuGN2Ok=/1024x655/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F11%2F32aae946-eadf-4191-9c0f-3b5acfdbb0dc_jpg.jpg
KOMPAS/RADITYA HELABUMI

Penjual makanan membuka payung untuk mengurangi terik matahari di area Taman Kota Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, Minggu (1/11/2020). Sejumlah taman dan ruang publik yang dapat diakses warga saat pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi di Jakarta menjadi pilhan warga untuk berekreasi saat libur panjang akhir pekan.

JAKARTA, KOMPAS β€” Suhu panas yang melanda Indonesia dalam beberapa hari terakhir dipengaruhi oleh posisi semu matahari yang berada tegak lurus wilayah Khatulistiwa. Sekalipun tren suhu laut dan daratan di Indonesia rata-rata terus meningkat, November 2020 bukan merupakan yang terpanas.

Berdasarkan pantauan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), suhu maksimum di wilayah Indonesia pada siang hari mengalami peningkatan dalam beberapa hari terakhir. Suhu terpanas pada Sabtu (14/11/2020)-Minggu (15/11) pagi terekam di Stasiun Meteorologi Muhammad Salahuddin, Kota Bima, Nusa Tenggara Barat, mencapai 37 derajat celsius.

Editor:
Ichwan Susanto
Bagikan