logo Kompas.id
β€Ί
Ilmu Pengetahuan & Teknologiβ€ΊIndikator Biologis Berpotensi ...
Iklan

Indikator Biologis Berpotensi Digunakan untuk Penilaian Kondisi Perairan Darat

Indikator biologis dapat menjadi pilihan dalam penilaian kerusakan atau pencemaran pada perairan darat. Pendekatan ini relatif lebih mudah dan berjangka panjang dibandingkan indikator fisika dan kimia.

Oleh
PRADIPTA PANDU
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/PA0rojvTfsjikEhiPNjfq55pUZc=/1024x660/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F02%2F4959dbf3-2564-4e07-b768-08951fbbd364_jpg.jpg
KOMPAS/RIZA FATHONI

Pulau kecil yang menyambung sampai ke tepi daratan seluas kurang lebih 1,5 hektar di tengah-tengah Situ Gintung, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, yang dinaungi pepohonan rindang, Minggu (16/2/2020). Selain sebagai tempat penampungan air hujan, ruang hijau kawasan Situ Gintung juga berfungsi sebagai paru-paru kota. Kapasitas penyimpanannya mencapai 2,1 juta meter kubik.

JAKARTA, KOMPAS β€” Metode dan perangkat yang efisien untuk menilai kondisi aktual dan tingkat perubahan perairan darat perlu digunakan seiring peningkatan dampak antropogenik pada lingkungan. Salah satu yang dapat digunakan untuk penilaian ialah perangkat ekologis dengan memanfaatkan sejumlah indikator organisme di perairan darat.

Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Kebumian Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Ocky Karna Radjasa mengemukakan, peningkatan pertumbuhan penduduk dan percepatan ekonomi akan menambah tekanan terhadap perairan darat. Tekanan tersebut pada akhirnya akan memicu pencemaran perairan dan perubahan habitat sehingga meningkatkan kerusakan ekosistem perairan darat.

Editor:
Ichwan Susanto
Bagikan