Nobel dan Bias Jender
Kiprah perempuan di bidang sains masih sangat sedikit yang ditunjukkan sedikitnya penerima penghargaan bergengsi. Sejumlah persoalan dan hambatan masih mempersulit perempuan peneliti untuk berkibar.
Pemberian penghargaan Nobel, yang digelar awal Oktober tiap tahun, menjadi tolok ukur pencapaian ilmuwan dan sekaligus bisa menggambarkan ketimpangan ilmu pengetahuan di dunia. Ketimpangan itu bukan hanya soal sebaran tempat asal dan tempat berkarya peraihnya, melainkan juga jender.
Tahun ini, Nobel bidang Kedokteran telah diberikan kepada Harvey J Alter, Michael Houghton, dan Charles M Rice yang dianggap berjasa atas penemuan virus hepatitis C. Bisa ditebak, ketiganya lelaki dan memiliki latar belakang lahir atau berkarya di Amerika Serikat. Ini menambah panjang daftar dominasi lelaki, khususnya kulit putih peraih penghargaan Nobel di bidang sains.