logo Kompas.id
β€Ί
Ilmu Pengetahuan & Teknologiβ€ΊEkuinoks September Tiba, Hari ...
Iklan

Ekuinoks September Tiba, Hari Tanpa Bayangan Kembali Terjadi

Matahari kembali tepat berada di atas garis khatulistiwa pada tanggal 21-24 September. Saat ini, semua wilayah di permukaan bumi akan mengalami panjang waktu siang dan malam hampir sama.

Oleh
MUCHAMAD ZAID WAHYUDI
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/trvOa-xDQv8wr5Sm-dwM1fsDBO0=/1024x1531/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F01%2Fkompas_tark_22466131_45_0.jpeg
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO

Matahari bersinar cerah di langit Bandung, Jawa Barat, Minggu (24/3/2019). Fenomena ekuinoks atau posisi matahari tepat di atas garis khatulistiwa mencapai puncaknya pada 21 Maret 2019. Hal ini berdampak terhadap peningkatan suhu udara hingga 40 derajat celsius.

Setiap tanggal 21-24 September, matahari akan kembali tepat berada di atas garis khatulistiwa. Saat ini, semua wilayah di permukaan bumi akan mengalami panjang waktu siang dan malam hampir sama. Momentum ini juga menandai akhir musim panas dan datangnya musim gugur di belahan bumi utara serta akhir dari musim dingin dan datangnya musim semi di belahan bumi selatan.

Saat matahari di atas khatulistiwa, masyarakat Indonesia lebih mengenalnya sebagai hari tanpa bayangan. Selama waktu ekuinoks September ini, bayangan benda di sejumlah daerah yang dilintasi garis khatulistiwa pada saat matahari tepat di atas kepala akan jatuh di bawah benda tersebut hingga seolah-olah bayangan benda menghilang.

Editor:
evyrachmawati
Bagikan