logo Kompas.id
β€Ί
Ilmu Pengetahuan & Teknologiβ€ΊMendeteksi Ancaman Radioaktif ...
Iklan

Mendeteksi Ancaman Radioaktif secara Terintegrasi

Tim peneliti dari adan Tenaga Nuklir Nasional mengembangkan sistem pemantau radiasi lingkungan secara terintegrasi. Hal itu untuk mempercepat deteksi adanya radioaktif yang masuk suatu kawasan.

Oleh
DEONISIA ARLINTA
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/LFRan10qV3ZTU_71ZdnF8y43WWg=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F02%2F57ae0bc8-b3b6-4d28-9040-3492bc660b73_jpg.jpg
Kompas/Heru Sri Kumoro

Petugas Badan Pengawas Tenaga Nuklir atau Bapeten diperiksa apakah terpapar zat radioaktif seusai membersihkan tanah dan benda-benda lain yang terpapar radioaktif Cesium 137 di Perumahan Batan Indah, Serpong, Tangerang Selatan, Minggu (16/2/2020). Bagian yang terpapar tersebut selanjutnya akan diteliti dan dikelola melalui pengelolaan limbah milik Badan Tenaga Nuklir Nasional atau Batan.

Adanya bahan radioaktif yang tidak terdeteksi dapat mengancam keselamatan dan keamanan masyarakat. Untuk mengantisipasi hal tersebut, Badan Tenaga Nuklir Nasional mengembangkan sistem pemantau radiasi lingkungan secara terintegrasi.

Teknologi nuklir kini makin luas dimanfaatkan dalam kehidupan manusia mulai dari bidang kesehatan, penelitian dan pembangkit listrik, industri, hingga pertanian. Di sisi lain, ancaman nuklir juga menjadi persoalan yang terus mengintai sistem pertahanan dan keamanan suatu negara.

Editor:
evyrachmawati
Bagikan