logo Kompas.id
β€Ί
Ilmu Pengetahuan & Teknologiβ€ΊPerluas dan Perketat...
Iklan

Perluas dan Perketat Pembatasan Sosial

Presiden Joko Widodo diminta menginjak rem dengan menerapkan pembatasan guna menghindarkan lebih banyak korban. Hal itu disebabkan laju penularan makin tinggi dan tidak terkendali.

Oleh
Ahmad Arif
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/XLaZURagZo03pV_8Fru2u46fZ04=/1024x626/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F09%2Fa3c970b6-04db-4589-9e98-d7e8ad1a488c_jpg.jpg
KOMPAS/RADITYA HELABUMI

Lalu lintas yang ramai di sekitar kawasan Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (10/9/2020). Aktivitas warga yang cenderung meningkat, terutama di sektor perekonomian, menjadi salah satu faktor yang menyebabkan masih tingginya penularan Covid-19.

JAKARTA, KOMPAS β€” Penambahan kasus baru dan jumlah kematian akibat Covid-19 kembali mencapai rekor tertinggi, sedangkan rasio positif meningkat dan rumah sakit mulai penuh pasien. Presiden Joko Widodo diminta menginjak rem dengan menerapkan pembatasan guna menghindarkan lebih banyak korban.

”Situasi kesehatan publik jelas memburuk dan cukup genting. Kami mengharapkan Presiden memprioritaskan kesehatan dan keselamatan publik,” kata Irma Hidayana, peneliti kesehatan publik dari Laporcovid19.org, mewakili sejumlah organisasi sipil, di Jakarta, Kamis (10/9/2020).

Editor:
evyrachmawati
Bagikan