logo Kompas.id
β€Ί
Ilmu Pengetahuan & Teknologiβ€ΊTabrakan Dua Lubang Hitam pada...
Iklan

Tabrakan Dua Lubang Hitam pada 7 Miliar Tahun Lalu Terdeteksi

Dua lubang hitam saling bertabrakan dan membentuk sebuah lubang hitam baru dengan massa lebih besar. Tabrakan dua lubang hitam itu terjadi pada 7 miliar tahun lalu atau 2,5 miliar tahun sebelum Matahari terbentuk.

Oleh
MUCHAMAD ZAID WAHYUDI
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/2M7a941GNoNrWqS9JlKNgkCwOSk=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F09%2F3c5727de-c62b-481f-b1a9-7c1d938b5e34_png.jpg
KOMPAS/N FISCHER, H PFEIFFER, A BUONNANO, SXS COLLABORATION

Simulasi numerik yang menggambarkan dua lubang hitam yang saling mengitari hingga akhirnya bergabung membentuk lubang hitam tunggal. Proses ini akan membuat lubang hitam memancarkan gelombang gravitasi yang sinyalnya berhasil ditangkap oleh detektor gelombang gravitasi yang dimiliki Laser Interferometer Gravitational-wave Observatory (LIGO) di Amerika Serikat dan detektor milik Virgo di Italia.

Dua buah lubang hitam saling bertabrakan dan membentuk sebuah lubang hitam baru dengan massa yang lebih besar. Tabrakan dua lubang hitam itu terjadi pada 7 miliar tahun lalu atau 2,5 miliar tahun sebelum Matahari kita terbentuk. Lubang hitam baru yang terbentuk itu bermassa cukup besar yang belum pernah teridentifikasi sebelumnya.

Riak gelombang tabrakan dua lubang hitam itu terdeteksi oleh dua detektor gelombang gravitasi yang ada di Laser Interferometer Gravitational-Wave Observatory (LIGO), Amerika Serikat, dan sebuah detektor milik Virgo di Italia. Sumber gelombang gravitasi yang terdeteksi pada 21 Mei 2019 itu kemudian dinamai GW190521.

Editor:
Ichwan Susanto
Bagikan