logo Kompas.id
β€Ί
Ilmu Pengetahuan & Teknologiβ€ΊRiset Inovasi Masa Depan...
Iklan

Riset Inovasi Masa Depan Berbasis Kolaborasi

Pandemi Covid-19 menunjukkan tantangan dunia dan kemanusiaan pada masa akan datang makin rumit, menantang, dan tidak bisa diselesaikan sendiri. Sinergi peneliti, perekayasa, dan lembaga terkait adalah kunci masa depan.

Oleh
MUCHAMAD ZAID WAHYUDI
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/RNLxDtnQ5sT_XkuSXbjSX4tHMss=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F06%2F291a67c3-b95c-4af9-bbdc-f34caa123985_jpg.jpg
Kompas/AGUS SUSANTO

Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Bambang PS Brodjonegoro (kiri) seusai menjalani tes dengan metode reaksi rantai polimerasi (polymerase chain reaction/PCR) atau tes usap mengamati pengoperasian Mobile Laboratorium Biosafety Level (Lab BSL-2) di halaman Rumah Sakit Moh Ridwan Meuraksa. Jakarta Timur, Selasa (16/6/2020). Mobile Lab BSL-2 akan melayani masyarakat yang telah melakukan registrasi melalui aplikasi pantau Covid-19 dan hasilnya akan dikirim ke telepon genggam masing-masing. Mobile Lab BSL-2 telah mengikuti standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dilengkapi dengan sejumlah peralatan yang mendukung pemeriksaan tes usap Covid-19. Mobile Lab BSL-2 merupakan produk inovasi alat kesehatan yang dihasilkan Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 Kemenristek/BRIN dalam rangka percepatan penanganan Covid-19.

JAKARTA, KOMPAS β€” Pandemi Covid-19 menunjukkan tantangan dunia dan kemanusiaan pada masa yang akan datang makin rumit, menantang, dan tidak bisa diselesaikan sendiri. Karena itu, sinergi dan kerja sama di antara peneliti, perekayasa, dan lembaga terkait adalah kunci bagi pengembangan riset dan inovasi masa depan.

Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Bambang PS Brodjonegoro dalam perayaan Hari Ulang Tahun Ke-42 Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) di Jakarta, Senin (24/8/2020), mengatakan, kerja sama semua pihak mutlak diperlukan dalam penanganan pandemi akibat tidak dikenali dan ganasnya virus penyebab Covid-19.

Editor:
Ichwan Susanto
Bagikan