logo Kompas.id
β€Ί
Ilmu Pengetahuan & Teknologiβ€ΊPermudah Analisis Mangrove...
Iklan

Permudah Analisis Mangrove lewat Aplikasi Monmang

Pemantauan ekosistem mangrove di lapangan acapkali memakan waktu karena kompleksitas di lapangan. Peneliti mengembangkan aplikasi Monmang untuk mempermudah kegiatan tersebut.

Oleh
PRADIPTA PANDU
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/RuDUqLJXVzbdCKzt2Q9xTArAwzM=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F07%2F714727f5-7cb6-4c4b-848e-d03ea9c01a85_jpg.jpg
Kompas/Agus Susanto

Mangrove yang tumbuh di Pantai Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (30/6/2020). Warga yang turun temurun di kawasan ini yang dulunya berprofesi sebagai nelayan kini mulai menanggalkan jaring dan kapalnya. Sebagian menjadi buruh pabrik di sekitar hunian mereka yang terkepung pembangunan pergudangan dan pelabuhan.

Pemantauan dan pengelolaan mangrove yang terstruktur dan berkala sangat penting untuk memetakan serta menjaga ekosistem mengrove. Namun, monitoring mangrove kerap menyita waktu dan biaya. Peneliti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia atau LIPI mengembangkan aplikasi sebagai solusi mempermudah proses pemantauan dan analisis tersebut.

Berdasarkan data Direktorat Konservasi Tanah dan Air Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), hingga Desember 2019, ekosistem mangrove di Indonesia mencapai 3,31 juta hektar. Dari jumlah tersebut, seluas lebih dari 637.624 hektar atau 19,26 persen mangrove masuk kondisi kritis.

Editor:
Ichwan Susanto
Bagikan