logo Kompas.id
โ€บ
Ilmu Pengetahuan & Teknologiโ€บPengembangan Bahan Bakar...
Iklan

Pengembangan Bahan Bakar Nabati agar Jangan Dari Eksploitasi Hutan dan Gambut

Peningkatan campuran bahan bakar nabati dari minyak kelapa sawit agar diiringi praktik kebijakan perbaikan tata kelola perkebunan serta bersumber dari intensifikasi kebun.

Oleh
PRADIPTA PANDU
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/XWrkuTTPGawTFFrp_AeftFYymKw=/1024x655/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F01%2Fkompas_tark_13613006_144_0.jpeg
KOMPAS/IWAN SETIYAWAN

Pekerja menaikkan tandan buah segar sawit ke truk di perkebunan kelapa sawit milik PT Bakrie Sumatera Plantation Tbk di Tanah Raja Estate, Kisaran, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara, beberapa waktu lalu.

JAKARTA, KOMPAS - Upaya pemerintah  membangun kemandirian energi melalui bahan bakar diesel nabati dari minyak kelapa sawit agar diiringi perbaikan tata kelola kebun. Pemerintah juga harus memastikan produksi bahan bakar alternatif tersebut berasal dari intensifiksi kebun,  bukan dari hasil deforestasi dan eksploitasi gambut.

Direktur Eksekutif Sawit Watch Inda Fatinaware memandang kebijakan biodisel atau biofuel tidak boleh menjadi alasan untuk melakukan ekspansi perkebunan.   โ€œSatu hal juga perlu diingat bahwa biofuel dari minyak sawit juga harus memastikan bukan dari hasil deforestasi, tidak eksploitasi gambut, dan eksploitasi buruh. Kami mendorong clean biofuel tanpa deforestasi dan eksploitasi lahan gambut,โ€ ucapnya, Jumat (21/8/2020).

Editor:
Ichwan Susanto
Bagikan